Kepala Puskesmas Kecamatan Monterado Optimis Tahun Ini 721 Kasus Stunting Dapat Teratasi

  • Share

BENGKAYANG, infodesaku.com – Selasa 15 Maret 2022, awak media melakukan konfirmasi tatap muka langsung dengan Kepala Puskesmas Monterado, Mariati, di Puskesmas Kecamatan Monterado terkait penanganan 721 (38,21%) kasus stunting di 11 desa se-Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalbar.

Ia menyampaikan, untuk mempercepat atau menekan angka kasus stunting pihaknya akan terus berupaya melakukan langkah-langkah pemantauan pertumbuhan bayi atau balita, kemudian memberikan makanan tambahan, melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil dengan langsung turun kelapangan untuk ibu-ibu hamil yang tidak sempat datang di posyandu atau Puskesdes dan Puskesmas.

“Kemudian bagi ibu-ibu hamil yang bermasalah baik itu ada gangguan gizi dengan lingkar lengan kurang dari 23,5 centimeter, kemudian yang anemia langsung kia tangani dan yang perlu kita rujuk langsung kita berikan rujukan ke rumah sakit, dan yang tidak perlu dirujuk kita tangani di Puskesmas dilakukan pemberian tablet tambah darah dan makanan tambahan baik untuk bayi atau balita dan ibu hamil,” ujarnya.

Kemudian, untuk di setiap desa, pihaknya menyatakan sudah melakukan koordinasi mengenai kasus stunting, bahkan sebelum Desember 2021 lalu, dimaba dalam musyawarah desa pihaknua sudah sampaikan bahwa program stunting merupakan prioritas dalam penyusunan RAPBDes atau RKPDes untuk penggunaan anggaran khusus stunting.

“Karena kasus stunting ini adalah program nasional dan bukan hanya masalah di desa atau kecamatan saja, jadi semua desa sekarang sudah ada anggaran untuk penanganan stunting,” katanya.

“Untuk penanganan khusus kasus stunting, selain di penganggaran desa, di setiap desa kita juga melibatkan semua stakeholder yang ada seperti PKK, Dinas Pertanian dan Perikanan terkait ketahanan pangan atau penyediaan pangan,” tambahnya.

“Kemudian di PKK itu ada Pokja IV dan Pokja III, jadi Pokja IV untuk menangani bidang kesehatan sedangkan Pokja III sandang pangan dari semua petugas yang diprogram semua kita libatkan untuk penanganan stunting,” jelasnya lagi.

Sebagai informasi, kasus stunting di Kecamatan Monterado, berdasarkan data yang diambil per tanggal 31 Desember 2021 dari aplikasi Sigizi Terpadu oleh Puskesmas, menunjukan terdapat 721 kasus stunting atau 38,21% dari 11 desa di Kecamatan Monterado–dengan kasus masing-masing desa: Goaboma 121 kasus, Desa Monterado 133 kasus, Desa Serindu 42 kasus, Desa Beringin baru 38 kasus, Desa Gerantung 32 kasus, Desa Jahandung 50 kasus, Desa Siaga 81 kasus, Desa Nekginap 23 kasus, Desa Sendoreng 30 kasus, Desa Rantau 75 kasus dan Desa Mekar Baru 96 kasus.

“Saya sangat optimis dan percaya tahun 2022 ini–atas keterlibatan kita semua–untuk penanganan stunting ini akan terjadi penurunan dari atau angka yang sebelumnya 721 (38,21%) kasus, karena kita melibatkan semua program yang ada di kecamatan maupun desa,” katanya.

“Disisi lain juga, tahun ini kita ada tim TPK atau Tim Pendamping Keluarga, diharapkan tahun ini dapat berjalan dengan pengawasan langsung dari BKKBN dan IKB, karena pada kasus stunting semua instansi harus terlibat, jadi kita tidak bekerja sendiri di desa atau kecamatan namun ada keterlibatan dan pengawasan dari pemerintah pusat juga,” ujarnya. (Mardi)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *