BERITA  

Kolaborasi dengan Kemendes RI, YSDK Gelar Lokalatih Perubahan Iklim Bengkayang Akibat PETI

BENGKAYANG, infodesaku.com – Yayasan Swadaya Dian Khatulistiwa (YSDK) bekerjasama dengan Kementerian Desa PDTT RI, menyelenggarakan lokalatih penilaian partisipatif terhadap Perubahan Iklim, Kerusakan Lingkungan dan Resiko Bencana (PACDR), pada 13 – 16 Februari 2022, di Hotel Swiss Belinn Singkawang.

Melalui siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (16/02/2022), lokalatih ini disebutkan sebagai upaya pengintegrasin rencana pembangunan di pilot site Desa Goa Boma, Kecamatan Monterado, Bengkayang, melalui Permendes Nomor 1 tahun 2020 untuk mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. Dimana secara umum, sejatinya perubahan iklim bisa berdampak pada alam dan kehidupan manusia.

Karena dampak perubahan iklim yang luas dan masif pada kualitas kehidupan, maka penanganannya menjadi salah satu prioritas utama dalam pembahasan global.

Terkait hal itu, pemerintah Indonesia pun sudah menerbitkan beberapa regulasi berkaitan dengan perubahan iklim, seperti UU RI No.32 Tahun 2009 PDTT RI No 1/PRI.00/1/2022 Perpres No.16  tahun 2015 dan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim No.P.2/PPI/SET/KUM.1/1/2018 tentang Pedoman Pasitasi Penyusunan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim di Daerah.

Kegiatan lokalatih secara resmi dibuka oleh Rudi Hartono selaku Plt Kadis Pemdes Bengkayang, pada Minggu (13/02/2022) sore pukul 17:15 Wib. Rudi menyambut baik adanya kegiatan atau program dari YSDK, karena program tersebut dinilai sangatlah cocok dan selaras dengan program visi-misi Pemerintah Kabupaten Bengkayang.

“Oleh karenanya program ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri namun orang-orang yang bisa menyelesaikan pekerjaan ini adalah orang yang peduli terhadap lingkungan, jadi program ini sangat matching atau bersinergi dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam Perbup Nomor 61 tahun 2021 Kabupaten Bengkayang salah satunya mewujudkan pembangunan daerah berwawasan lingkungan dan mewujudkan Kabupaten Bengkayang menjadi smart desa,” tuturnya.

Marcell D Lodo selaku Direktur YSDK menyebutkan, karena ini terkait dengan perubahan iklim yang pengaruhnya perubahan dunia, maka untuk Goa Boma sendiri terjadi kerusakan lingkungan karena ada kegiatan atau aktivitas penambang PETI.

“Karena itulah Desa Goa Boma menjadi titik masuk yang bisa menjadi replikasi atau tempat pembelajaran untuk desa-desa yang lain di Kecamatan Monterado ini,” ujarnya 

Kabupaten Bengkayang khususnya Kecamatan Monterado merupakan daerah pertambangan emas sejak tahun 1818. Desa Goa Boma merupakan salah satu dari 11 desa yang ada di Kecamatan Monterado–yang sekitar 60 persen penduduknya bekerja sebagai Penambang Emas Tanpa Izin (PETI). Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan cukup signifikan, sekitar 49 persen dari wilayah desa, dan ini cukup mempengaruhi kelangsungan hidup manusia.

“Menyadari hal itu, maka Yayasan Swadaya Dian Khatulistiwa bekerja sama dengan Pemerintah Desa Goa Boma menyelenggarakan lokalatih penilaian partisipatif terhadap Perubahan Iklim, Kerusakan Lingkungan dan Resiko Bencana (PACDR) dalam rangka pengintegrasian rencana pembangunan di pilot site Desa Goa Boma, Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang,” ujarnya.

“Adapun maksud dari kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup dan mengurangi dampak perubahan iklim,” pungkas Marcell.

Amdan selaku Kades Goa Boma juga menyambut baik program atau kegiatan ini. Menjadikan desanya sebagai titik masuk untuk penyelenggaraan lokalatih ini tentunya membuat dirinya selaku kepala desa juga senang dan mengucapkan banyak terima kasih pada pihak Yayasan atau YSDK.

“Adapun tindak-lanjut dari kegiatan ini ada beberapa hasil yang kami dapatkan terkait dengan skala prioritas menjadi kebutuhan lokalatih ini, yaitu dampak bencana, kerusakan alam dan banjir dan kekeringan, itu yang kami dapat pada lokalatih ini, tentunya menjadi acuan kami kedepan untuk membangun Desa Goa Boma lebih baik lagi sesuai harapan masyarakat tentunya,” katanya.

“Kami juga sangat bersyukur kepada pihak YSDK dan tim sejak tahun lalu hingga bulan ini yang dapat membimbing dan memfasilitasi kami di hotel Swiss Belinn Singkawang ini, itu banyak sekali dampak positif yang kami dapatkan dan warga yang hadir juga sangat antusias sehingga mereka mendapat wawasan baru terkait lokalatih ini,” sambungnya.

Selain itu, Amdan mengaku sangat bersyukur kepada masyarakat yang begitu proaktif dan kehadiran peserta yang cukup mewakili semua unsur masyarakat.

“Ada keterwakilan pemuda, ibu-ibu, tokoh masyarakat, termasuk pemerintah desa itu sendiri juga ikut serta dalam kegiatan ini dan juga PKMD Bethesda Serukam turut serta dalam kegiatan ini dengan jumlah 34 peserta, nanti juga setelah kesimpulan saya harapkan juga mereka mampu mengimplementasikan hasil kegiatan ini di masyarakat,” ujarnya. (Rilis/Mardi/Reancius/Wan Daly)

Exit mobile version