Ribuan Desa Alokasikan Dana Desa untuk Perpustakaan

  • Share
Keterangan foto: Membaca buku di perpustakaan. (Ilustrasi/Istimewa)
Keterangan foto: Membaca buku di perpustakaan. (Ilustrasi/Istimewa)

JAKARTA, infodesaku.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid mengungkapkan, terhitung sejak akhir Agustus lalu, setidaknya terdapat 2.234 desa di Indonesia yang mengalokasikan sebagian dana desanya untuk pengembangan perpustakaan desa tahun ini.

Jumlah ini mengalami penurunan signifikan dari tahun lalu, dimana jumlah desa yang mengalokasikan dana desa untuk perpustakaan desa tahun 2020 mencapai lebih dari 9.000 desa.

Dilansir dari Portal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Kamis (16/09/2021), Taufik menyampaikan penurunan ini disebabkan oleh dana desa yang saat ini masih difokuskan untuk penanganan dampak Covid-19.

“(tahun ini) Fokus dana desa untuk tiga hal pokok, yakni untuk penanganan dampak Covid-19, pemulihan ekonomi dan bantuan langsung tunai,” ujar Taufik saat menjadi pembicara pada Simposium Nasional ‘Gerakan Desa Membaca’ secara daring, Selasa (14/9/2021).

Lebih lanjut Taufik mengatakan, dukungan dana desa terhadap pengembangan perpustakaan desa adalah upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat desa, terutama anak-anak.

Menurutnya, tingginya minat baca warga desa akan berdampak pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa.

“Ukuran keberhasilan pembangunan desa ada dua, yaitu pertama, ada peningkatan kepemilikan aset atau kehidupan masyarakat meningkat. Yang kedua adalah peningkatan kapasitas,” terangnya.

Disisi lain, Taufik mengatakan, peningkatan minat baca masyarakat desa juga akan berdampak pada keberhasilan salah satu goals (tujuan) SDGs Desa, yakni pendidikan desa berkualitas.

Menurutnya, pendidikan desa yang berkualitas akan menjadi langkah awal untuk membuka jalan menuju keberhasilan goals SDGs Desa lainnya.

“Meningkatnya minat baca ini akan membuka jalan menuju goals SDGs Desa yang lain. Desa tanpa kelaparan nanti akan tertangani, diawali dari pendidikan yang baik,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Taufik juga mengapresiasi kegiatan Simposium Nasional ‘Gerakan Desa Membaca’ yang digelar oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dan Yayasan Gemar Membaca Indonesia (Yagemi) tersebut. Ia berharap, simposium ini dapat memberikan solusi untuk dapat meningkatkan minat baca masyarakat desa. (FikA)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *