Lomba TTG Tingkat Nasional ke-22 Digelar Secara Virtual dan Luring

  • Share
Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke-22 digelar secara virtual dan luring di Royal Hotel Bogor, Selasa (07/09/2021). (Istimewa)
Keterangan foto; Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke-22 digelar secara virtual dan luring di Royal Hotel Bogor, Selasa (07/09/2021). (Istimewa)

BOGOR, infodesaku.com – Lomba inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG), Posyantek Desa Berprestasi dan TTG Unggulan Tingkat Nasional yang merupakan rangkaian gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke-22, digelar secara virtual dan luring di Royal Hotel Bogor, Selasa (07/09/2021).

Ketua Panitia Lomba TTG ke-22, Helmiati Nuhung mengatakan, lomba ini bertujuan memberikan motivasi kepada para penemu dan pengurus Posyantek untuk selalu berinovasi menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk diimplementasikan kepada masyarakat.

“Ini diperuntukkan kemajuan ekonomi desa,” kata Helmiati, seperti dilansir dari Portal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Rabu (08/09/2021).

Pelaksanaan Lomba tahun ini dilaksanakan secara virtual karena adanya pandemi Covid-19 yang tidak memperbolehkan untuk melakukan tatap muka.

Terkait dengan TTG, lomba tahap pertama, Juri yang diketuai Teguh Sudarto ini melakukan seleksi dokumen dan administrasi, video serta analisa instrumen jawaban untuk menetapkan 10 nominasi yang akan diseleksi tahap kedua.

“Tahap berikutnya, para finalis akan presentasikan inovasi di hadapan Dewan Juri yang kemudian ditetapkan Juara,” kata Helmiati yang juga selaku Kepala Pusat Pengembangan Daya Desa di Kemendes PDTT RI ini.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa, Suprapedi mengucapkan selamat kepada para finalis yang telah melewati seleksi yang ketat.

“Semoga karya finalis tidak berhenti di ajang lomba saja tetap dapat diaplikasikan ke masyarakat hingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya tambah produk yang ada di desa,” katanya.

Lebih lanjut disampaikannya, TTG tahun ini sedianya digelar di Jawa Barat, namun adanya pandemi Covid-19 hingga dilaksanakan secara virtual untuk menjaga konsistensi pelaksanaan ajang tahunan ini.

Namun diputuskan, pelaksanaan Gelar TTG Nasional di Jawa Barat dipindahkan tahun 2022 mendatang.

“Kami yakin, dari kapasitas para juri akan menghasilkan hasil seleksi yang amat baik,” kata Suprapedi.

Suprapedi mengatakan, hampir semua teknologi yang ikut Gelar TTG mempunyai nilai tambah bagi masyarakat. Olehnya, diberikan apresiasi tinggi bagi daerah yang kirimkan peserta.

Gelar TTG tahun ini, selain tiga kategori, akan juga diberikan penghargaan kepada Kabupaten/Kota yang mengirimkan pencapain dari pelaksanaan SDGs Desa.

“Nanti akan diseleksi tersendiri dan dievaluasi oleh Pusdatin dari segi pendataan SDGs Desa. Nanti dipilih desa untik dapatkan penghargaan,” kata Suprepedi

Riset kecil, kata Suprapedi, yang dilakukan, add value atau nilai tambah terhadap produk di desa adalah penggerakan IPTEK, kedua adalah digitalisasi yang sebuah keniscayaan untuk jangkau pelosok desa.

Ketiga terkait dengan spesialisasi bagi desa-desa yang ingin nilai tambah produk desa.

“Keempat terkait diversifikasi produk- produk desa yang ada,” kata Suprapedi.

Gelar TTG tahun depan, bakal dinilai teknologi yang miliki nilai tambah tinggi bagi desa hingga pertumbuhan ekonomi desa menjadi lebih baik. (FikA)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *