Strategi Trisula Ala Kemendes PDTT, Membuat Desa Tahan Terhadap Goncangan Ekonomi Selama Pandemi

  • Share
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) RI, Budi Arie Setiadi. (Istimewa)
Ketererangan foro: Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) RI, Budi Arie Setiadi. (Istimewa)

JAKARTA, infodesaku.com – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) RI, Budi Arie Setiadi meyakini, dengan “Strategi Trisula” yang dijalankan oleh Kementeriannya saat ini, bakal membuat desa-desa tahan terhadap goncangan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi global, Covid-19.

Dikutip dari Portal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Minggu (08/08/2021), Budi menjelaskan trisula penanganan Covid-19, antara lain berupa: penanggulangan kesehatan, perlindungan sosial, dan stimulus ekonomi.

Penanggulangan kesehatan dirumuskan dengan dua hal besar yaitu disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) dan percepatan vaksinasi yang sedang diupayakan segera sampai dan menyeluruh ke semua wilayah, termasuk pelosok desa.

Sementara terkait dengan perlindungan sosial dan stimulus ekonomi juga sedang berjalan, salah satunya dilaksanakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“Soal skema perlindungan sosial, ini meliputi Kemendes PDTT sebagai stakeholder atau Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab pada masyarakat desa,” kata Budi, dalam acara Bicara Kekinian Mencari Solusi dengan tema “Mewujudkan Desa Merdeka dari Corona” secara virtual, pada Jumat (06/08/2021).

“Selanjutnya stimulus ekonomi. Di Kemendes ada program yang namanya program Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Ini sekaligus mendorong daya beli masyarakat dalam program-program Padat Karya sehingga masyarakat desa memiliki daya beli. Jadi dengan kata lain strategi besarnya coba kita terjemahkan dalam kebijakan-kebijakan dan langkah-langkah konkrit Kemendes ini dengan disiplin protokol kesehatan,” sambung Budi memaparkan.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan, Kemendes PDTT saat ini tengah gencar menyalurkan Dana Desa melalui empat program unggulan dalam penanganan Covid-19 di desa, yaitu Desa Aman Covid-19, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dan Dana Desa untuk Kegiatan Pembangunan Desa di Luar Skema PKTD.

Program-program tersebut diyakini mampu membuat masyarakat desa bertahan terhadap guncangan ekonomi di masa pandemi. Ia juga optimis hal tersebut dapat menyelamatkan ekonomi desa.

Ia bahkan menyebut, kemiskinan di kota meningkat daripada di desa. Artinya, masyarakat desa masih punya daya tahan terhadap guncangan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Jadi desa dapat menahan kenaikan kemiskinan lebih rendah daripada di kota selama pandemi. Hal ini karena adanya jaringan pengaman sosial.

“Karena memang program jaringan sosial yang mendukung ekonomi ini bisa dieksekusi dengan baik bagi warga desa, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD yang salah satunya adalah BLT-DD,” terangnya.

“Kemendes dengan skema PKTD juga dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sehingga kegiatan ekonomi tetap berlangsung, masyarakat mendapatkan penghasilan, memiliki daya beli, juga membuat stimulus pergerakan ekonomi tetap berjalan di pedesaan,” tutup Budi. (FikA)

  • Share
Exit mobile version